Kenangan itu...

Sudah lebih sebulan setelah kepergian Uwo menghadap Allah SWT, tepatnya tanggal 23 Oktober 2012 pukul 01:15 WIB,, sebulan setelah kepergian Adikku Fatir Rahman, namun kenangan tentang nasihatnya, candaannya, gurauannya, marahnya, masih terngiang dalam pikiranku. Mungkin bukan saja aku yang merasakan,, semua keluarga juga merasakan sangat kehilangan, namun semua adalah takdir Allah SWT. Kenangan itu kembali ke pikiranku setelah barusan menelpon ke kampung,  dan membaca sebuah email dari tante Ita tentang tulisan adik sepupuku Irfa mengenai kakek/Uwo di blognya. Seakan beliau masih berada di tengah-tengah keluarga besar kami.

Aku masih teringat malam itu tepatnya tanggal 22 Oktober 2012 dari pukul 22:00 WIB aku sudah berusaha untuk istirahat tidur, karena besoknya masuk kerja pagi. Namun entah kenapa mata tak bisa dipejamkan, aku gelisah, sampai akhirnya aku tertidur dan tersentak karena ada telpon dari Ama dari kampung jam 01:00  WIB. Sebelum menjawab telpon, aku sudah merasakan sesuatu yang berbeda, karena tidak pernah ama nelpon sampai segitu malamnya. Telpon ku jawab, Ama menanyakan tentang kabarku, aku menjawab kalau sedang di Mess, sebelum ama menanyakan yang lain langsung aku tanya balik tentang apa yang terjadi,,Aku langsung tersentak ketika ama menangis sambil bilang bahwa Uwo sedang Sakratul. Serasa tak percaya, namun ama segera menenangkan aku, tak terasa air mata ini menetes, aku terisak.. lalu karna aku jauh dari Padang,,dan sekarang sedang berada di Jambi ama mengatakan kalau tidak bisa pulang, tidak usah dipaksakan, namun hatiku berat untuk pulang. Ama bilang supaya Uwo dido'akan supaya tenang dalam kondisi sakratulnya.Lalu ama menutup telpon. Hatiku tetap belum tenang,, Aku langsung Shalat Tahajjud malam itu dan mengaji beberapa ayat, ketika aku mengaji, kembali berdering ponselku dan ada telpon dari nomor Ibuk, ketika kujawab telpon,. Ibuk langsung membertitahu aku kalau Uwo sudah tidak bersama kami lagi, sudah menghadap kehadirat Allah SWT. Tak bisa ku jawab telponnya, seakan tak percaya, aku menangis dan beberapa saat tidak ku jawab ucapan Ibuk di telpon.

Dari malam itu aku tidak bisa tidur sampai paginya, karna masih teringat akan semua kenangan dengan beliau, dan ku kuatkan hati untuk pulang ke Padang walau aku tidak yakin akan sempat melihat jenazah beliau dan menshalatkannya karena jarak antara Jambi-Padang ditempuh lebih dari 15 jam perjalanan darat.
Memang akhirnya aku sampai di Padang besok malamnya dan hari kedua setelah kepergian beliau aku baru bisa sampai di rumah. Ketika sampai aku langsung ke rumah depan dan duduk di luar beberapa saat, kemudian air mata ini kembali menetes,, kembali teringat dengan kenangan selama beliau masih hidup,, yang paling aku ingat selalu ketika beliau membangunkan aku untuk shalat Subuh berjama'ah,, namun terkadang aku hanya shalat sendirian di kamar.. candaannya  masih selalu teringat sampai saat ini, kadang ketika kami beli es krim, beliau juga paling suka dengan es tersebut :') dan tidak mau ketinggalan untuk makan bersama kami..

Sangat banyak kenangan bersama beliau,. Seorang laki-laki, suami, Apa, dan Uwo/Kakek yang sangat kuat secara jasmani dan rohani..bahkan beliau lebih kuat dibanding cucunya yang membuat blog ini :') Ketika orang lain seumuran beliau tidak mampu lagi berjalan jauh,, Uwo masih berjalan pulang balik ke sawah untuk melihat aliran air dan kolam, dan itu beliau lakukan setiap hari.. sampai-sampai nenek dan yang lain melarang beliau untuk sekadar mengecek aliran air di sawah karena kesehatan beliau,, namun beliah tetap "gigiah" dan tetap pergi untuk sekedar beberapa menit...

Selamat jalan Uwo... Do'a kami selalu menyertaimu...Semoga Uwo tenang dan berada di tempat terindah di sisi-Nya.. amiin...

Ya Allah...
Ampunilah segala kesalahan dan kekhilafannya
Berikanlah rahmat kepadanya
dan Tempatkanlah beliau di tempat terindah di sisi-Mu ya Allah....
dan berikanlah kami ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan ini
Aminn ya Rabban 'Aalamiin...